Thursday, November 24, 2016

Teori Dasar Fotografi Makro

Fotografi adalah dua kata yang berarti Photos dan Graphos, dimana arti secara harfiahnya adalah “melukis dengan cahaya”.

Di dalam kategori dunia fotografi, kita akan menemui salah satunya adalah fotografi makro.
Seringkali kita luput memperhatikan detail suatu benda/objek yang kecil. Dengan fotografi makro, maka kita bisa melihat detail tsb dengan jelas, baik dari segi warna maupun bentuknya.
Fotografi makro adalah salah satu kategori fotografi yang membuat pembesaran terhadap suatu objek. Pembesaran tersebut bisa dilakukan dengan mendekatkan objek dengan kamera, ataupun dari jarak tertentu dengan menggunakan lensa tele.
Benda-benda yang dapat difoto dengan teknik makro adalah : perhiasan, uang koin, miniatur mainan, action figure, souvenir, serangga, bunga, dll

Pembagian fotografi makro menggunakan kamera DSLR
- Umum
· Menggunakan lensa khusus makro atau lensa zoom yang bertanda “bunga tulip”
· Menggunakan lensa tele atau lensa normal plus tele converter.

Untuk lebih jelasnya, lensa-lensa dibawah ini adalah lensa yang biasa dipergunakan untuk fotografi makro :
Lensa makro normal : 50 mm
Lensa makro mid tele : 90-105 mm
Lensa makro tele : 150-180 mm

- Ekstrim
· Memasang lensa tambahan dengan posisi terbalik di depan lensa dengan tambahan sebuah adapter khusus
· Menggunakan filter tambahan seperti filter close-up di depan lensa
· Memakai filter yang sifatnya seperti sebuah kaca pembesar
· Bahkan ada juga yang menambahkan sebuah kaca pembesar yang dilekatkan di depan lensa

Canon 600D - f/1.8 - SS 1/125 - ISO 400 - FL 50mm
Tutorial singkat foto action figur ini bisa dilihat di : Youtube/Manuel Budijono
Foto oleh : FUN Photoshoot
Canon D5300 - f/4.2 - SS 1/10 - ISO 640 - FL 29mm
Instagram : @fjramali
Background Spiderman hanya menggunakan wallpaper LCD komputer
Foto oleh : Fun Photoshoot
Canon D5300 - f/5.6 - SS 1/5 - ISO 640 - FL 55mm
Foto oleh : FUN Photoshoot
Canon D5300 - f/4.8 - SS 1/15 - ISO 100 - FL 38mm
Foto oleh : FUN Photoshoot
Canon D5300 - f/5.6 - 1/80 - ISO 100 - FL 55mm
Foto oleh : Wendy Kurniawan W
Nikon D3300 - f/5 - SS 1/640 - ISO 100 - FL 145mm

Foto oleh : Edwin Kurniarahman
Canon 600D + lensa fix 50mm - f/1.8 - SS 1/2 - ISO 200 - FL 50mm

Foto oleh : Martani Istaryadi
Canon 110D + Tamron 70-300mm - f/5.6 - SS 1/160 - 100 - FL 180mm
Foto oleh : Budi Rizki
Canon 60D + Lensa Canon 75-300mm - f/8 - SS 1/160 - ISO 250 - FL 290mm
Foto oleh : Widodo Medisono
Samsung NX 30 + Samsung 60mm macro - f/11 - SS 1/100 - ISO 3200 - FL 60mm

Itulah beberapa contoh foto-foto makro yang dapat saya bagikan disini.
Secara sederhana fotografi makro itu "memperlihatkan benda yang berukuran kecil seolah-olah  terlihat besar".

Sumber Materi : Materi Fotografi Semester 3, Fakultas Ilmu Komunikasi

Semoga berkenan, bermanfaat, dan menginspirasi.

Subscribe untuk mendapatkan info terbaru mengenai artikel fotografi
Caranya : Masukkan alamat email Anda di kolom seperti gambar berikut yang terdapat di kanan atas.
Jangan lupa Like & Share jika Anda merasa artikel pada blog ini bermanfaat.
Follow me on Facebook, Twitter, Instagram and Google+
Caranya : klik ikon sosial media yang ada di atas. Terimakasih :)


Thursday, November 17, 2016

Dasar Komposisi Pada Fotografi (Part 6)

Pembahasan ini merupakan pembahasan terakhir mengenai Dasar Komposisi Pada Fotografi.

Ada enam hal yang harus diperhatikan dalam mengkomposisikan sebuah foto :
1. FORMAT FOTO
2. PEMOTONGAN
3. SUDUT PENGAMBILAN
4. PUSAT PERHATIAN
5. LAPISAN FOTO
6. GARIS IMAJINASI

GARIS IMAJINASI
Garis imajinasi adalah garis palsu pada sebuah foto yang disebabkan oleh perbedaan gelap terang maupun perbedaan warna.
Komposisi garis yang ada di foto sangat berpengaruh terhadap kekuatan foto itu sendiri. Dengan komposisi yang baik kita dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

Beberapa rumusan yang dapat digunakan untuk mengkomposisikan garis adalah sbb :
- Garis horisontal
Yaitu garis datar dari ujung kanan foto (atau sebaliknya).
Garis horisontal memunculkan karakter tenang dan mantap. Selain itu juga memunculkan karakter pasif dan kaku.
Foto oleh : FUN Photoshoot | f/4.5 - SS 1/60 - ISO 100 - FL 18mm

- Garis vertikal
Yaitu garis tegak lurus dari bawah ke atas (atau sebaliknya). Garis vertikal dapat memunculkan karakter stabil, megah dan agung. Tetapi juga memunculkan karakter statis dan kaku.
Foto : Ilustrasi

- Garis diagonal / melintang
Garis melintang pada foto digunakan untuk memunculkan karakter gerakan dan keruangan (berkesan tiga dimensi) sehingga foto terlihat lebih dinamis dan menarik.
Foto oleh : Yovan Christ | Canon EOS 600D - f/4.5 - SS 1/10 - ISO 400 - FL 33mm
Foto : Ilustrasi


- Irisan sepertiga
Biasa kita kenal dengan istilah rule of third, yaitu membagi sebuah foto dengan dua garis vertikal dan dua garis horisontal, sehingga menghasilkan sembilan bidang yang sama lebar.
Letakkan pusat perhatian pada salah satu dari empat titik pertemuan garis-garis tersebut.
Foto oleh : Randy Wijaya | Canon EOS 5D Mark II - f/13 - SS 30" - ISO 50 - FL 17mm

- Irisan emas
Yaitu peletakan garis lengkung imajiner berbentuk hampir seperempat lingkaran yang berada di sisi kiri atau kanan foto. Rumus irisan emas biasanya diterapkan pada foto pemandangan.

Sumber Materi : Materi Fotografi Semester 3, Fakultas Ilmu Komunikasi

Semoga berkenan :)

Subscribe untuk mendapatkan info terbaru mengenai artikel fotografi
Caranya : Masukkan alamat email Anda di kolom seperti gambar berikut yang terdapat di kanan atas.
Jangan lupa Like & Share jika Anda merasa artikel pada blog ini bermanfaat.
Follow me on Facebook, Twitter, Instagram and Google+
Caranya : klik ikon sosial media yang ada di atas. Terimakasih :)


Thursday, November 10, 2016

Dasar Komposisi Pada Fotografi (Part 5)

Ada enam hal yang harus diperhatikan dalam mengkomposisikan sebuah foto :
1. FORMAT FOTO
2. PEMOTONGAN
3. SUDUT PENGAMBILAN
4. PUSAT PERHATIAN
5. LAPISAN FOTO
6. GARIS IMAJINASI
Empat poin pertama sudah dibahas setiap minggunya, kali ini akan kita bahas mengenai LAPISAN FOTO.

LAPISAN FOTO
Pada dasarnya foto yang bagus memiliki tiga lapisan foto, akan tetapi ada beberapa foto yang tidak diperbolehkan menggunakan latar depan (biasanya pada foto-foto resmi).

Lapisan foto terdiri dari :
Latar depan / foreground (biasanya digunakan hanya sebagai bingkai alami).
Foreground adalah benda-benda yang berada di bagian depan objek dalam suatu foto.
Jenis foto dalam pemotretan model, landscape maupun arsitektur terkadang menggunakan foreground. Keberadaan foreground diusahakan tidak dominan dan jangan sampai menghalangi objek utama, karena foreground digunakan untuk menambah kesan agar objek utama dalam foto terlihat lebih menarik atau lebih fokus.
Foto Oleh : Perdi Ramdani
Fuji Film X-E1 + Nikon 50mm f/1.4D | f/2 - SS 1/400 - ISO 100
Foto Oleh : Ferry Irawan
Canon EOS 500D + 55-250mm IS | f/5 - SS 1/40 - ISO 1600 - FL 135mm
Dalam fotografi landscape atau arsitektur, foreground dapat memberi kesan megah.
Foto oleh : Ramli Pahad | Huawei Honor 4C

Latar tengah / middleground (biasanya di sinilah objek / pusat perhatian diletakkan)
Foto oleh : Budi Utomo
Foto oleh : All Ie | Canon 500D + Lensa 55-200mm - f/5 - SS 1/60 - ISO 100

Latar belakang / background
Dalam pemotretan outdoor, background yang bagus akan menunjang hasil foto.
Foto oleh : Fun Photoshoot | Huawei Honor 4C


Jika background di sekeliling kurang mendukung, Anda dapat menggunakan teknik blur pada background tsb, atau biasa kita kenal dengan Depth of Field / Ruang Tajam.
Contohnya seperti di bawah ini.
Foto oleh : Wendy Kurniawan W
Nikon D3300 | f/1.8 – SS 1/125 – ISO 800 – FL 50mm
Keserasian warna background dengan objek utama, membuat sebuah foto tampak lebih menarik untuk dipandang.

Terdapat tiga lapisan dalam foto ini, yaitu : foreground : sawah, middleground : gunung, background : langit


Pada dasarnya foreground dan background merupakan pendukung agar membentuk fokus perhatian kepada objek utama dalam suatu foto.

Sumber Materi : Materi Fotografi Semester 3, Fakultas Ilmu Komunikasi
Sumber Gambar : dari teman-teman Komunitas Fotografi yang telah memberikan karyanya untuk saya jadikan contoh pada artikel ini.
Semoga berkenan :)

Subscribe untuk mendapatkan info terbaru mengenai artikel fotografi
Caranya : Masukkan alamat email Anda di kolom seperti gambar berikut yang terdapat di kanan atas.
Jangan lupa Like & Share jika Anda merasa artikel pada blog ini bermanfaat.
Follow me on Facebook, Twitter, Instagram and Google+
Caranya : klik ikon sosial media yang ada di atas. Terimakasih :)


Thursday, November 03, 2016

Dasar Kompisisi Pada Fotografi (Part 4)

Ada enam hal yang harus diperhatikan dalam mengkomposisikan sebuah foto :
1. FORMAT FOTO
2. PEMOTONGAN
3. SUDUT PENGAMBILAN
4. PUSAT PERHATIAN
5. LAPISAN FOTO
6. GARIS IMAJINASI

Saya sudah membahas tiga poin pertama selama 3 minggu berturut-turut, dan kali ini saya akan membahas mengenai PUSAT PERHATIAN.

PUSAT PERHATIAN
Pusat perhatian adalah obyek utama pada foto yang akan Anda buat (who). Pada pusat perhatian, disinilah pesan yang ingin kita sampaikan melalui foto. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memunculkan pusat perhatian adalah :

1. Ruang Tajam
Foto oleh : FUN photoshoot : Nikon D5300 | f/6.3 – SS 1/4 – ISO 500 – FL 55mm

Foto oleh : Irvan Maulana : Nikon D3200 | f/1.8 – SS 1/1000 – ISO 100 – FL 50mm

Foto oleh : Setyo Langit Biru : Canon EOS 70D | f/1.8 – SS 1/250 – ISO 400


2. Gelap Terang
Foto oleh : FUN photoshoot : Huawei Honor 4C | f/2 – SS 1/292 – ISO 100 – FL 4mm

Foto oleh : Ricky Hadiansa : Nikon D3300 | f/9 – SS 30 – ISO 100 – FL 18mm

Foto oleh : Decky Rezi : Canon EOS 70D | f/9 – SS 30 – ISO 100 – FL 18mm

Foto oleh : Juna Alvisyahron Fawzi : Canon Kiss X5 | f/8 – SS 1/400 – ISO 100 – FL 50mm


3. Perbedaan Warna
Sumber : Download Wallpaper

Sumber : Neptunoviajes


4. Perbedaan Bentuk


Sumber Materi : Materi Fotografi Semester 3, Fakultas Ilmu Komunikasi
Sumber Gambar : dari teman-teman Komunitas Fotografi yang telah memberikan karyanya untuk saya jadikan contoh pada artikel ini.

Semoga berkenan :)

Subscribe untuk mendapatkan info terbaru mengenai artikel fotografi
Caranya : Masukkan alamat email Anda di kolom seperti gambar berikut yang terdapat di kanan atas.
Jangan lupa Like & Share jika Anda merasa artikel pada blog ini bermanfaat.
Follow me on Facebook, Twitter, Instagram and Google+
Caranya : klik ikon sosial media yang ada di atas. Terimakasih :)



www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net